Novita Haloho
Jumat, 02 Juni 2017
Hai...
Ketika tidak ada kata yang mampu terucap
aku hanya mampu menyapa dunia
"Hai, kenapa kau serumit ini ?"
Saat aku bahagia, semua terasa mendukung
Makhluk bumi terasa selalu ada disampingku
udaramu pun terasa menyejukkan
Tapi kenapa saat aku jatuh
seolah-olah semua datang melihatku
Bukan menolong tetapi menyudutkan
Dalamnya laut masih dapat diselami
tapi hati Makhlukmu ?
Terlalu rumit untuk dimengerti
Bisa saja hari ini dia berkata “Aku Rindu”
Tapi siapa yang tahu, besok dia pergi meninggalkanmu
Meninggalkan tanpa alasan yang jelas
Tidak mungkin dia marah tanpa sebab
Ya, aku sadar aku bukan makhlum bumi yang adil
Rendah hati ?
sudah, aku sudah merendahkan hati ku
Minta maaf meskipun diabaikan
Lalu, apa yang akan kau lakukan ?
Menangis? terlalu lemah
Marah ? apa bedanya kau dengan dia
Mungkin hanya bisa menyerahkannya kepada penciptanya.
Begitu saja cukup ?
Aku rasa iya, karena tak tahu lagi apa jalan terbaik
Minggu, 26 Juni 2016
Senja di Tanah Rantau
Pa..
Udara
disini kotor
Setiap
kali aku bernapas, terasa menyesakkan
Banyak
debu-debu tanggung-jawab yang harus diselesaikan
Ma..
Petir
disini menakutkan
Setiap
kali dia muncul, selalu memekakan telinga
Aku
takut
Tak
tahu harus bersembunyi dimana.
Dulu,
saat ada petir
Dengan
memegang tanganmu saja
Aku
sudah merasa aman
Waktu
disini juga kejam
Dia
berputar sangat cepat
Tanpa
bisa kunikmati detik demi detiknya
Ma…
Senja
disini tak Indah
Justru
menakutkan
Saat
senja berganti malam
Disitu
aku dihantui bayang-bayang tanggungjawab
Aku
hampir lupa tujuan utama ku di tempat ini.
Aku
rindu senja d kampung halaman
Dia Memampukan
Awal menjadi mahasiswi FKM cukup
membuatku sedikit aneh dengan sistem yang ada, Baik di bidang studi, maupun
bidang lain. Karena awalnya, saya memang tidak tahu pasti apa itu FKM, apa saja
yang dipelajari dan lulusannya kerja dimana saja ?
Dua bulan lebih menjadi mahasiswi
FKM, Saya belum benar-benar merasa nyaman. Atau mungkin saja karena saya belum
berhasil beradaptasi dengan yang namanya dunia Perkuliahan. Kegiatan tiap hari
yaitu Kupu-kupu (Kuliah-pulang-kuliah-pulang). Hingga suatu hari, saya
mendapatkan sms dari kakak PMK yang meminta saya untuk mendoakan menjadi salah
satu panitia Natal kampus.
Awalnya sempat ragu, karena saya
takut bakalan sibuk dan berhubung dari SD sampai SMA, saya adalah pribadi yang
tidak suka berorganisasi, saya selalu ingin berada di zona nyaman. Setelah
melalui pertanyaan panjang dengan kakak PMK, saya memutuskan untuk menerima
menjadi panitia Natal dengan permintaan kakak
PMKnya harus bersedia mengajari saya. Kakak PMK tersebut bersedia mengajari
saya. Dan selama kepanitian, saya menyadari bahwa ada beberapa hal dalam hidupku yang telah
berubah, misalnya saja seperti saya sudah semakin berani berbicara di depan
banyak orang, dan saya bisa beranzak dari zona nyaman. Tetapi masin ada
beberapa hal yang belum bisa saya
perbaiki, misalnya seperti khawatir terhadap suatu masalah yang tak sepantasnya
untuk diperbesar-besarkan, hal ini menunjukkan bahwa saya masih gagal. Tapi
Tuhan memberi saya kesempatan sekali lagi , Dia tidak trauma dengan kegagalan
yang pernah kuperbuat. Dia memberikan saya kesempatan menjadi panitia retreat,
dan waktu itu saya diminta menjadi sie danus.
“Tuhan jangan aku, yang lain saja. Jadi sie
danus itu berat, aku ga sanggup”
Perkataan tersebut yang menunjukkan bahwa masih
lemah dalam perbuatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, dimana dalam pelayanan
masih suka milih-milih. Dan sebelum diminta menjadi sie danus panitia retreat,
saya pernah berkata kalau mau melayani lagi, asalkan jangan di sie danus. Tapi
saat itu saya sadar, bahwa rencanaku bukanlah rencanaNya dan percaya bahwa
tujuan Tuhan menempatkan aku di sie danus bukan untuk membuatku merasa tertekan
ataupun menderita, tetapi Dia ingin agar aku bertumbuh.Tuhan memberikan kepercayaan, karena kita memang layak, atau jikalau kita
ga layak, Dia tetap memberikan kita kesempatan dimana itu adalah senuah
anugerah.
Kesempatan untuk melayani tidak
berhenti sampai disitu, lagi-lagi Tuhan ingin supaya aku selalu bertumbuh, Aku
diberikan kesempatan lagi menjadi panitia di Paskah dengan tanggung jawab lebih besar lagi, yaitu sebagai ketua paskah. Saat proses mendoakan, banyak jawaban-jawaban
Tuhan yang mampu menguatkan. Dimana Dia selalu berkata akan memampukanku dan
saat saya merasa lelah, Dia mengatakan bahwa Dia adalah sumber pengharapan dan Dia selalu mengatakan kepadaku supaya
pelayanan jangan kuanggap sebagai suatu beban, tetapi harus mampu ku terima
dengan sukacita dan rasa tanggungjawab. Sebab Dia pasti memampukan. Oleh sebab
itu, tidak ada lagi alasan untuk
menolak pelayanan.
Singkat II
Ku mulai
dari petikan cerita suka
Adakah jeda
antara suka dan duka
Karena
bibirku terlalu sering tersenyum
Saat hati
koyak-moyak oleh belati kenangan
Segenggam
harapan selalu berotasi di benakku
Tidakkah
kau mendengar lonceng hatimu berbunyi ?
Atau kau
sengaja tak mempersilahkan aku bertamu
Aku hanyut
dalam fatamorgana
Harapan
fana melihatmu berdiri di ambang hati
Memberikan
senyuman fana
Jejak
kenangan merayapi sekujur ingatan
Bisa saja
aku melupakanmu
Tapi itu
tidaklah gampang
Butuh waktu
lama sampai aku bisa menyapamu
tanpa
merasakan apa yang pernah kau tancapkan.
Rabu, 04 Mei 2016
“ Untukku, Dengan Berbagai Peran”
Sisa-sisa lomba yang (belum) lolos. Percayalah, ini hanya sebagian kecil keinginan di masa depan. dan untuk waktunya mungkin tepatnya lebih ke 6 atau 7 tahun ke depan.
Karena masa depan sungguh ada
Dan masa lalu merupakan suatu pembelajaran
yang dapat menghantarkanku menjadi pribadi yang
sekarang
Jangan menyesali masa lalu
Karena masa lalu bukan untuk disesalkan.
Apa yang kau sesalkan ?
Tak bisa memilikinya yang sangat kau inginkan di masa
remajamu ?
Lihat disampingmu, bukankah dia sosok yang berhasil
memenangkan hatimu ?
Untuk apa menyesali masa lalu ?
Bukankah masa lalu merupakan proses ?
Lalu, kenapa kau harus menyesal lagi ?
Apa yang kau sesalkan ?
Kau menyesal karena masa mudamu habis dengan kuliah
dan organisasi ?
Percayalah, itu juga yang membuatmu menjadi wanita
yang cerdas.
Untukku, sosok wanita 5 tahun yang akan datang
Jadilah wanita yang bijak
Istri yang hormat pada suami
dan istri yang
disayang oleh suami
Wanita yang sabar dibalik pria yang hebat
Wanita yang dapat berperan menjadi istri yang sempurna
bagi suamimu
Yang tidak selalu mengeluh dengan masalah-masalah
kecil
Tetapi selalu bersyukur atas hal-hal kecil
Jadilah istri yang tidak mempercantik diri dengan
berlian mahal
Tetapi mempercantik diri dengan iman
Untukku, yang telah menjadi menantu di 5 tahun yang
akan datang
Jadilah menantu yang menyayangi mertuamu
Dia adalah orangtua kedua mu
Percayalah, kau tak mungkin berada disisi pria hebat
jika bukan
mereka yang mendiidiknya
Bahkan saat mertuamu marah, bersabarlah
Dia hanya tak ingin keluarga anaknya yang juga keluargamu
sekarang
menjadi keluarga yang berantakan
Untukku, sosok yang masih tetap menjadi seorang putri
di 5 tahun yang akan datang
Jangan lupakan jasa kedua orangtuamu
Ajak mereka bercerita dan jangan lupa mengunjungi
mereka
Sesungguhnya, yang mereka inginkan adalah kehadiranmu
Dan jangan lupa menanyakan kabar mereka
Kebahagiaan mereka bukanlah ketika kau memberi uang setiap bulannya
Tetapi ketika melihat kau
bahagia berada di samping sosok yang selalu melindungimu
Dan untukku, sosok yang menjadi ibu di 5 tahun yang
akan datang
Berikan kasih sayangmu kepada anakmu
Jangan egois dengan kecantikan pribadimu
Karena, wanita akan lebih cantik saat ia mampu
mengurus dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang.
Dan untukku, di 5 tahun yang akan datang.
Apa lagi yang kau keluhkan ?
Apa lagi yang kau sesalkan ?
Buang semua keluhan dan penyesalan.
Lihat, betapa layaknya hidupmu untuk bersyukur.
Langganan:
Postingan (Atom)